Bayi dengan Perkembangan Kurang
Bayi mempunyai risiko tinggi terjadinya penyimpanan perkembangan, oleh karena itu perkembangan bayi harus dipantau secara berkala. Bayi dengan risiko tinggi penyimpangan perkembangan perlu mendapat prioritas, terutama bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, dan lain – lain2.
Apabila anak mengalami keterlambatan perkembangan pada satu sektor saja maka akan mempengaruhi perkembangan pada sektor lainnya. Misalnya sektor bahasa, karena kemampuan berbahasa melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi dan lingkungan. Deteksi dini perlu ditegakkan agar penyebabnya dapat segera dicari, sehingga pengobatan serta pemulihannya dapat dilakukan sedini mungkin. Beberapa cara untuk mencegah gangguan perkembangan pada bayi misalnya kegiatan posyandu, gerakan ASI eksklusif dan pemberian stimulasi2.
Cara Mengukur Perkembangan Bayi
Skrining pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)2.
- Tujuannya untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
- Skrining atau pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK dan petugas PAUD terlatih.
- Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP rutin adalah setiap 3 bulan pada anak <24 bulan dan tiap 6 bulan pada anak usia 24–72 bulan.
- Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining yang lebih muda dan dianjurkan untuk kembali sesuai dengan waktu pemeriksaan umurnya.
Aspek pada Perkembangan Bayi
Perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik kasar, perkembangan motorik halus, perkembangan personal sosial dan perkembangan bahasa2.
- Perkembangan motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan pergerakan dan sikap tubuh anak yang melibatkan penggunaan otot-otot besar. Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala. Contoh perkembangan motorik kasar, yaitu: - Pada usia 0–4 bulan, bayi mampu mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk dengan ditopang, mengangkat kepala sambil berbaring telentang, berguling dari telentang ke miring, dan lain-lain.
- Pada usia 4–8 bulan, bayi dapat terlungkup pada alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua tangannya, mampu memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri, membalikkan badan, serta duduk dengan bantuan dalam waktu singkat.
- Pada usia 8–11 bulan, diawali dengan duduk tanpa pengaman, berdiri dengan pengaman, bangkit lalu berdiri, berdiri 2 detik, dan berdiri sendiri.
- Perkembangan motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Contoh perkembangan motorik halus, yaitu: - Pada usia 0–4 bulan, bayi dapat memegang suatu obyek, mengikuti obyek dari sisi ke sisi, mencoba memegang dan memasukan benda ke dalam mulut, memegang benda tapi terlepas, memperhatikan tangan dan kaki, dan memegang benda dengan kedua tangan.
- Pada usia 4–8 bulan, bayi sudah mulai mengamati benda, menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang, mengeksplorasi benda yang sedang dipegang, dan memindahkan obyek dari suatu tangan ke tangan yang lain.
- Pada usia 8–11 bulan, bayi mencari dan meraih benda kecil, bila diberi kubus mampu memindahkan, mengambil, memegang dengan telunjuk dan ibu jari.
- Personal sosial (kepribadian / tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan personal sosial pada masa bayi dapat ditunjukkan dengan adanya senyuman dan mulai menatap muka untuk mengenali seseorang. Contoh perkembangan personal sosial, yaitu: - Usia 0–4 bulan, diawali dengan mengamati, tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenal ibunya dengan penglihatan, pendengaran dan kontak fisik, serta terdiam bila ada wajah tak kenal.
- Usia 4–8 bulanan, bayi mulai merasa takut dengan keberadaan orang asing, mulai bermain dengan permainan, serta memukul lengan dan kaki bila kesal.
- Usia 8–11 bulan, dimulai dengan kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keinginan, bermain dengan orang lain.
- Bahasa
Aspek bahasa adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Perkembangan bahasa pada masa ini dapat ditunjukan dengan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel. Contoh perkembangan bahasa, yaitu: - Usia 0–4 bulan, dimulai dengan mengoceh spontan, bereaksi terhadap sumber suara, dan menirukan suara.
- Usia 4–8 bulan, dimulai dengan mengeluarkan suara gembira bernada tinggi, dan mulai bersuara tanpa arti seperti mamamapapapa.
- Usia 8–11 bulan dimulai dengan mengulang dan menirukan bunyi yang didengar, menyebut 2–3 suku kata yang sama tanpa arti, dan bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bayi Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi, diantaranya2.
|
Pengertian Perkembangan Bayi Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh dari yang sederhana ke yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di dalam perkembangan terdapat proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sehingga masing-masing dapat melakukan fungsinya. Perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu, seperti perkembangan emosi, intelektual, kemampuan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan personal sosial sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya2. |