By using this website, you agree to the use of cookies as described in our Privacy Policy.

Kebutuhan Asah

  1. Kebutuhan Asah
    Asah atau stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar yang berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.

    Kebutuhan Asah

  2. Dasar Perlunya Stimulasi Dini
    Stimulasi dini penting dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya:
    1. Milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan usia 6 bulan.
    2. Orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak.
    3. Bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan baru antar sel-sel otak.
    4. Semakin sering dirangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel otak.
    5. Semakin banyak variasi, maka hubungan antar se-sel otak semakin luas.
    6. Merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk mengembangkan multipel inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi.
    7. Orang tua perlu menganut pola asuh demokratik, mengembangkan kecerdasan emosional, kemandirian, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan dan moral-spiritual anak.

      Stimulasi Dini

  3. Ciri Alat Permainan Anak dibawah Usia 5 Tahun
    Agar anak dapat bermain, maka diperlukan alat edukatif dan kreatif yang layak, sesuai dengan kematangan mental anak. Stimulasi mental ini diperlukan sedini mungkin, terutama sampai 4-5 tahun pertama kelahiran. Ciri alat permainan tersebut, diantaranya:
    1. Usia 0–12 bulan
      • Tujuan:
        • Melatih refleks-refleks, misalnya: mengisap, menggenggam, dan lain-lain.
        • Melatih kerja sama mata dengan tangan.
        • Melatih kerja sama mata dengan telinga.
        • Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
        • Melatih mengenal sumber asal suara dan kepekaan perabaan.
      • Alat permainan yang dianjurkan:
        • Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
        • Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
        • Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
        • Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
        • Alat permainan berupa selimut dan boneka.
    2. Usia 12–24 bulan
      • Tujuan:
        • Mencari sumber suara atau mengikuti sumber suara.
        • Memperkenalkan sumber suara.
        • Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
        • Melatih imajinasinya.
        • Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatanyang menarik
      • Alat permainan yang dianjurkan:
        • Gendang  dan bola dengan giring-giring didalamnya.
        • Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
        • Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring, sendok, botol plastik, ember dan lain-lain), balok-balok, buku bergambar, kertas untuk dicoret, pensil warna, dan lain-lain.
    3. Usia 25–36 bulan
      • Tujuan:
        • Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
        • Mengembangkan keterampilan berbahasa.
        • Melatih motorik halus dan kasar.
        • Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna).
        • Melatih kerja sama mata dan tangan.
      • Alat permainan yang dianjurkan:
        • Lilin yang dapat dibentuk.
        • Alat-alat untuk menggambar.
        • Puzzle sederhana.
        • Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna berbeda.
    4. Usia 36–72 bulan
      • Tujuan:
        • Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
        • Mengembangkan kemampuan berbahasa.
        • Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
        • Membedakan benda dengan perabaan.
        • Mengembang kreativitas.
        • Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari dan lain-lain).
        • Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
        • Mengembangkan sosialisasi dengan teman dan orang lain.
      • Alat permainan yang dianjurkan
        • Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar dan tulis, kertas untuk belajar melipat, dan lain-lain.
        • Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah Tindakan stimulasi tidak hanya bersumber dari permainan melainkan berbagai aktivitas, seperti latihan gerak, berbicara, berpikir, kemandirian, dan sosialisasi.

Tumbuh Kembang Anak