By using this website, you agree to the use of cookies as described in our Privacy Policy.

Faktor-faktor Penyebab Stunting

Fakktor Penyebab Stunting

Faktor penyebab stunting dibagi menjadi 2, yaitu faktor langsung maupun tidak langsung2.

  1. Faktor penyebab langsung.
    1. Asupan gizi
      Asupan gizi yang baik diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Usia 1–2 tahun merupakan masa kritis dimana pada tahun ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara pesat. Konsumsi makanan yang tidak cukup merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting.
    2. Penyakit infeksi kronis
      Adanya penyakit infeksi dalam waktu lama tidak hanya berpengaruh terhadap berat badan akan tetapi juga berdampak pada pertumbuhan linier. Infeksi juga mempunyai kontribusi terhadap defisiensi energi, protein, dan gizi lain karena menurunnya nafsu makan sehingga asupan makanan berkurang.
  2. Faktor penyebab tidak langsung.
    1. Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI.
      ASI sangat penting bagi bayi karena memiliki komposisi yang dapat berubah sesuai kebutuhan bayi. Pada ASI terdapat kolostrum yang banyak mengandung gizi dan zat pertahanan tubuh. MPASI sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan secara bertahap dengan mempertimbangkan waktu dan jenis makanan agar dapat memenuhi kebutuhan energinya. Hasil sebuah penelitian mengatakan bahwa pemberian ASI dan MP-ASI memberi pengaruh 3,27 kali mengalami stunting.
    2. Pengetahuan orang tua.
      Pengetahuan orang tua tentang gizi akan memberikan dampak yang baik bagi keluarganya. Hal ini akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kebutuhan gizi.
    3. Faktor ekonomi.
      Pendapatan yang tinggi tidak selamanya meningkatkan konsumsi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kenaikan pendapatan akan menambah kesempatan untuk memilih bahan makanan dan meningkatkan konsumsi makanan yang disukai meskipun makanan tersebut tidak bergizi tinggi.
    4. Rendahnya pelayanan kesehatan
      Berbagai alasan dikemukakan mengapa masyarakat tidak mau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti: jarak fasilitas kesehatan yang jauh, sikap petugas yang kurang simpati dan biaya pengobatan yang mahal. Perilaku masyarakat yang demikian akan menyebabkan tidak terdeteksinya masalah kesehatan, khususnya kejadian stunting di masyarakat karena ketidakmauan mengikuti posyandu.